Selainitu juga dilakukan penelitian untuk mengevaluasi keandalan metode pengujian ketahanan di laboratorium. Percobaan tersebut dilakukan di kebun Kalisat/Jampit dan di laboratorium Pemuliaan Tanaman Pusat Penelitian Kopi dan Kakao. Percobaan menggunakan 12 genotipa yang dirancang secara acak kelompok dengan menggunakan 4 ulangan.
BAB I PENDAHULUAN Laboratorium adalah suatu tempat di mana mahasiswa atau praktikan, dosen, dan peneliti melakukan percobaan. Bekerja di laboratorium mikrobiologi tidak akan lepas dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan kimia baik yang bersifat sangat berbahaya maupun yang bersifat berbahaya. Selain itu, peralatan yang ada di dalam Laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi Praktikan yang sedang melakukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan digunakan. Oleh karena itu, untuk menghindari kecelakaan kerja di laboratorium, diperlukan pengetahuan mengenai alat dan bahan yang akan digunakan. Pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting untuk mendukung kegiatan praktikum. Praktikan akan terampil dalam praktikum apabila mereka mempunyai pengetahuan mengenai alat-alat praktikum yang meliputi nama alat, fungsi alat, dan cara menggunakannya. Pengetahuan alat yang kurang akan mempengaruhi kelancaran saat praktikum. Sebagai contoh, selama praktikum praktikan dilibatkan aktif dengan pemakaian alat dan bahan kimia. Praktikan yang menguasai alat dengan baik akan lebih terampil dan teliti dalam praktikum sehingga praktikan memperoleh hasil praktikum seperti yang diharapkan. Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan melancarkan berlangsungnya percobaan mengenai pengenalan dan penggunaan alat sangat diperlukan. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dilakukanlah percobaan ini untuk mengetahui teknik pengenalan, penyiapan dan penggunaan serta fungsi dan prinsip kerja setiap alat laboratorium mikrobiologi. Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan mengenal cara menggunakan alat-alat laboratorium dalam praktikum mikrobiologi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mikrobiologi merupakan suatu istilah luas yang berarti studi tentang organisme hidup yang terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikrobiologi mencakup studi tentang bakteri bakteriologi, virus virulogi, khamir dan jamur miko-logi, protozoa protozoologi, beberapa ganggang, dan beberapa bentuk kehidupan yang tidak sesuai untuk dimasukkan kedalam kelompok tersebut diatas. Bentuk kehidupan yang kecil seperti itu disebut mikroorganisme. Kadang-kadang disebut mikroba atau dalam bahasa sehari-hari, mikroba Volk, 1993. Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi yang mempelajari tentang organisme yang mikroskopik yakni meliputi bakteri, virus, fungi, alga dan protozoa. Mikrobiologi boleh dikatakan merupakan ilmu yang masih baru. Dunia jasad renik barulah ditemukan sekitar 300 tahun yang lalu dan makna sesungguhnya mengenai mikroorganisme itu barulah dipahami sekitar 200 tahun kemudian. Selama 40 tahun terakhir, mikrobiologi muncul sebagai bidang biologi yang sangat berarti karena mikroorganisme digunakan oleh para peneliti dalam penelaah hampir semua gejala biologis yang utama Feeyra, 2013. Dalam bidang mikrobiologi ada beberapa teknik-teknik dasar tertentu yang perlu diketahui dan dipahami serta dipelajari oleh mahasiswa termasuk para peneliti dalam bidang mikrobiologi untuk digunakan dalam laboratorium. Teknik-teknik tersebut digunakan dalam memelihara bakteri, mengisolasinya dalam biakan murni hanya mengandung satu macam bakteri, mengamatinya dan mengidentifikasi mikroorganisme Djide, 2006. Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang atau tempat untuk melakukan percobaan atau penelitian. Ruang dimaksud dapat berupa gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap atau alam terbuka misalnya kebun botani. Pada umumnya bentuk dan ukuran dan tata ruang suatu laboratorium didesain sedemikian rupa sehingga pemakai laboratorium mudah melakukan aktivitasnya. Disamping bentuknya, ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian karena fungsi laboratorium tidak hanya digunakan untuk percobaan yang bersifat individual. Umumnya laboratorium dogunakan untuk berbagai kegiatan percobaan dalam konteks proses belajar mengajar. Sebuah laboratorium dengan ukuran lantai seluas 100 g²dapat digunakan oleh sekitar 40 orang siswa, dengan setiap rasio setiap siswa menggunakan tempat seluas ii,5 g² dari keseluruhan luas laboratorium. Laboratorium untuk keperluan praktikum mahasiswa membutuhkan ukuran lebih luas lagi, misalnya three-four grand² untuk setiap mahasiswa Suprianto, 2006. Di dalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat yang berada di laboratorium. Peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakandi laboratorium kimia, yaitu berupa alat-alat gelas antara lain tabung reaksi,cawan petri, pipet ukur, dan pipet volumetrik, labu ukur, labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat asbes, dan rak tabung reaksi. Di samping peralatan gelas tersebut, pada laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alat yang khusus antara lain autoklaf, oven, mikroskop, jarum ose inokulum, jarum preparat, gelas objek, kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator untuk membiakan mikroorganisme dengan suhu tertentu yang kostan, spektrofotometer untuk mengukur kepekatan suspensi atau larutan,penangas air untuk mencairkan medium, magnetik stirrer untuk mengaduk, dan tabung durham untuk penelitian fermentasi Alfi, 2013. Seringkali, dalam pekerjaan mikrobiologi dibutuhkan alat yang khusus untuk melihat mikroorganisme. Salah satu alat yang sering digunakan adalah mikroskop. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati objek yang berukuran kecil. Mikroskop dalam bahasa Yunani dari micron yaitu kecil dan scopos yaitu tujuan. Jadi, mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Daya pembesaran mikroskop menyebabkan kita dapat melihat struktur mikroorganisme yang tidak dapat terlihat dengan mata telanjang. Pembesaran yang dapat mikroskop adalah sekitar 100 kali sampai kali. Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi mikroskop cahaya dan mikroskop tiga dimensi mikroskop stereo. Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop electron Bohari,2011. Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna. Penanganan bahan sebelum melakukan praktikum sangat mempengaruhi hasil praktikum. Bahan yang mudah menguap diletakkan didalam wadah, bahan kimia yang dapat menimbulkan bahaya sebaiknya disimpan dalam sebuah lemari asam. Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat-alat yang ada dilaboratorium, yaitu masalah alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan pengukuran dan perhitungan. Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien Tandra, 2013. Alat – alat yang digunakan dalam penelitian harus dalam keadaan steril atau bebas dari kuman, bakteri, virus dan jamur. Perlu adanya pengetahuan tentang cara – cara atau teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat – alat yang digunakan memiliki teknik sterilisasi yang berbeda Dwidjoseputro, 2003. Penggunaan alat-alat dalam laboratorium diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan kegagalan pada praktikum yang dilakukan. Dalam melakukan percobaan dilaboratorium atau bekerja dalam laboratorium terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia, peralatan yang dapat berbahaya dan merugikan bagi diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar, bila tidak digunakan dengan baik. Seperti layaknya pekerjaan lain, bekerja dalam laboratorium kimia juga mempunyai resiko kecelakaan kerja. Resiko ini dapat disebabkan karena faktor ketidaksengajaan, keteledoran dan sebab-sebab lain yang diluar kendali manusia Tandra, 2013. Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di laboratorium. Alat yang kelihatan secara kasat mata, belum tentu bersih, tergantung pada pemahaman seorang analis mengenai apa artinya bersih. Alat kaca seperti gelas piala atau erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau deterjen sintetik. Pipet, buret, dan labu volumetrik mungkin memerlukan larutan deterjen panas untuk bisa bersih benar Day & Underwood, 1998. Dalam mengukur suatu zat atau benda hendaknya menggunakan suatu alat, alat yang digunakan mengukur suatu zat dalam kimia adalah gelas ukur, akan tetapi hasil pengukuran dari gelas ukur sangat kurang tepat, sehingga dalam penggunaannya tidaklah terlalu teliti. Salah satu contoh alat pengukuran lain yang mempunyai tingkat ketelitian lebih baik dari pipet isap, namun pengukuran dengan pipet sendiri tidak terlepas dari kesalahan Rohman, 1998. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer dan spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph, barograph Rohman, 1998. Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan Rohman,1998. BAB 3 METODOLOGI Waktu dan Tempat Percobaan ini dilakukan pada hari Senin, tanggal 09 Desember 2013, pukul WITA sampai selesai, bertempat di laboratorium mikrobiologi FMIPA UNTAD. Alat Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini antara lain cawan petri, tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas ukur, corong kaca, sendok zat, jarum ose, kaca preparat, deck glass, pipet tetes, pembakar bunsen, mikroskop cahaya, erlenmeyer, oven, autoklaf, enkas, laminar air flow dan hand sprayer. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan No. Alat Fungsi 1 Cawan petri Digunakan sebagai wadah untuk menumbuhkan, memelihara serta membiakkan kultivasi mikroorganisme. 2 Tabung reaksi Digunakan sebagai wadah untuk menyimpan mikroorganisme dalam medium cair atau padat, alat pengenceran, dan untuk pengujian mikrobiologis. 3 Rak tabung reaksi Digunakan sebagai tempat dudukan tabung. iv Gelas ukur Digunakan untuk mengukur book larutan, cairan atau tepung pada berbagai ukuran volume. Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume x hingga 2000 mL. 5 Corong kaca Digunakan untuk menyaring zat dalam pembuatan medium. 6 Sendok zat Digunakan untuk memindahkan bahan berupa padatan ataupun membantu memindahkan padatan pada proses penimbangan. 7 Jarum ose Digunakan untuk mengambil dan menggores mikroorganisme, memindahkan atau mengambil koloni suatu mikroba ke media yang akan digunakan kembali. eight Kaca preparat Digunakan untuk menaruh bahan yang diteliti dibawah mikroskop. 9 Deck glass Digunakan sebagai penutup sampel atau mikroba pada kaca preparat. x Pipet tetes Digunakan untuk memindahkan suatu larutan dari satu wadah ke wadah yang lain. xi Pembakar bunsen Digunakan untuk pemanasan. Misalnya untuk membakar jarum ose. 12 Mikroskop cahaya Digunakan untuk mengamati objek yang sangat kecil mikroskopis yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang 13 Erlenmeyer Digunakan sebagai tempat untuk melarutkan zat atau medium. 14 Oven Digunakan untuk memanaskan/sterilisasi alat. 15 Autoklaf Digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi. 16 Enkas Digunakan sebagai tempat penanaman mikroba, atau sebagai tempat pengerjaan mikroba seperti mengisolasi mikroba. 17 Laminar air flow Digunakan sebagai alat untuk mensterilisasikan udara di tempat kerja, sehingga kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan dan pengambilan mikroba dapat dilakukan di sekitar laminar air flow. 18 Inkubator Digunakan untuk menumbuhkan bakteri pada suhu tertentu, menumbuhkan ragi dan jamur, dan menyimpan biakan murni mikroorganisme pada suhu rendah, atau tempat penyimpanan hasil penanaman mikroba 19 Paw sprayer Digunakan untuk menyemprotkan larutan dan untuk mensterilkan alat dan tangan agar tidak terkontaminasi. Pembahasan Alat-alat laboratorium merupakan aspek penting dalam melakukan sebuah percobaan atau penelitian. A lat-alat laboratorium memiliki fungsi dan penggunaan yang berbeda, meskipun ada juga fungsi dan penggunaannya hampir sama. Alat-alat dalam laboratorium mikrobiologi terdiri dari alat-alat gelas, mikroskop, alat instrumen dan alat-alat lain. Yang termasuk dalam alat-alat gelas adalah cawan petri, tabung reaksi, gelas ukur, corong kaca, kaca preparat, pipet tetes dan erlenmeyer. Cawan petri atau telepa petri dalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari gelas yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Meskipun begitu, ada pula cawan petri yang terbuat dari plastik. Alat ini digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri, khamir spora atau biji–bijian. Cawan petri plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur bakteri. Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat membiakkan mikroba. Digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba dan diisi media padat maupun cair. Dalam menggunakan tabung reaksi, digunakan rak tabung sebagai dudukannya. Prinsip kerjanya yaitu tabung reaksi diletakkan sesuai tempat lubang yang tersedia disimpan di tempat yang aman. Gelas ukur berguna untuk mengukur volume suatu cairan. Gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Terdapat berbagai ukuran gelas ukur ini, mulai dari 5 mL sampai 2 Liter. Umumnya, gelas ukur terbuat dari polypropylene karena ketahanan kimia yang baik atau polymethylpentene untuk transparansi, hal itu membuat gelas menjadi lebih ringan namun lebih rapuh dari kaca. Polypropylene kelas khas komersial mencair lebih dari 160 ° C 320 ° F, kerusakan pada gelas ukur dapat mempengaruhi akurasi pengukuran. Pada saat mengukur volume larutan, apabila larutan yang diukur adalah larutan bening, maka volume ditentukan melalui meniskus bawah larutan. Sebaliknya, apabila larutan berwarna, maka penentuan volume larutan dilihat berdasarkan meniskus atas larutan. Corong kaca terbuat dari kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Biasanya, dalam menggunakannya digunakan pula kertas saring dengan meletakkan kertas saring ke dalam corong tersebut. Corong berfungsi untuk menyaring zat dengan grvitasi. Kaca preparat berfungsi untuk meletakkan objek yang akan diteliti di mikroskop. Dalam penggunaannya, preparat dibersihkan terlebih dahuu, kemudian diletakkan objek yang akan diteliti, lalu ditutup menggunakan deck drinking glass. Pipet tetes adalah jenis pipet berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil. Labu erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan. Labu erlenmeyer dapat pula digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan, komposisi media, menampung aquades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dan lain-lain. Bentuknya bulat dan berbentuk kerucut di bagian atasnya. Di salah satu sisi, ada tanda untuk menunjukkan ukuran volume isi, dan memiliki spot yang dapat diberi label dengan pensil . Leher dan mulut botol yang sempit pada erlenmeyer bertujuan agar mudah dipegang, mengurangi penguapan dan dapat ditutup dengan mudah. Sedangkan dasar permukaan yang rata membuatnya flexsible diletakkan di mana saja. Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama “Compound light microscope” adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional untuk mengamati sel – sel atau makhluk hidup yang tidak dapat dilihat hanya dengan menggunakan mata. Prinsip kerja dari mikroskop ini adalah dengan memantulkan cahaya melalui cermin, lalu diteruskan hingga lensa objektif. Di lensa objektif bayangan yang dihasilkan adalah maya, terbalik dan diperbesar. Kemudian bayangan akan diteruskan dan menghasilkan bayangan yang tegak, nyata dan diperbesar oleh mata pengamat. Semakin banyak cahaya yang dipantulkan yang dipantulkan melalui cermin, maka akan semakin terang juga mikroorganisme yang dilihat. Mikroskop memiliki pembesaran objektif 4x, 10x, 40x dan 100x serta pembesaran okuler 10x. Mikroskop berfungsi sebagai alat bantu untuk melihat mikroorganisme yang tak dapat dilihat oleh mata telanjang. Alat-alat yang termasuk dalam alat instrumen dalam laboratorium mikrobiologi adalah autoklaf, oven, laminar air flow dan inkubator. Autoklaf adalah alat pemanas tutup yang menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi. Pada autoclave digunakan suhu 121oC pada suhu ini sudah cukup untuk mendenaturasikan atau mengkoagulasikan protein pada organism hidup dan dengan demikian mematikannya sampai spora-sporanya, karena pada suhu 100oC masih kurang dalam membunuh kuman yang resisten. Autoklaf terutama ditujukan untuk membunuh endospora , yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri , sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Pada spesies yang sama, endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang dapat membunuh sel vegetatif bakteri tersebut. Endospora dapat dibunuh pada suhu 100°C, yang merupakan titik didih air pada tekanan atmosfer normal. Pada suhu 121°C, endospora dapat dibunuh dalam waktu four-5 menit, dimana sel vegetatif bakteri dapat dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik pada suhu 65°C. Perhitungan waktu sterilisasi autoklaf dimulai ketika suhu di dalam autoklaf mencapai 121°C. Oven merupakan salah satu alat laboratorium yang penting, fungsinya untuk memanaskan atau mengeringkan alat-alat laboratorium atau objek-objek lainnya. Oven adalah sebuah alat yang menggunakan radiasi gelombang mikro untuk memanaskan. Dalam mikrobiologi, oven lebih banyak digunakan untuk proses sterilisasi. Tidak semua alat gelas dapat dikeringkan didalam oven, hanya alat gelas dengan spesifikasi tertentu saja yang dapat dikeringkan, yaitu alat gelas dengan ketelitian rendah. Sedangkan untuk alat gelas dengan ketelitian tinggi tidak dapat dikeringkan dengan oven. Apabila alat gelas dengan ketelitian tinggi tersebut dimasukkan ke dalam oven, maka alat gelas tersebut akan memuai dan berakibat ketelitiannya tidak lagi teliti. Penggunaan oven tersebut relatif mudah. Namun sebelumnya perlu diketahui fungsi dari beberapa tombol yang terdapat pada oven tersebut. Tombol POWER adalah tombol yang digunakan untuk menghidupkan ataupun mematikan oven. Selain itu terdapat tombol untuk menyalakan atau mematikan kipas. Knop berwarna biru berfungsi untuk menaik-turunkan kecepatan putaran kipas. Pada bagian depan oven terdapat two layar yang menunjukkan suhu. Layar PV menunjukkan suhu alat sedangkan layar SV menunjukkan suhu yang diinginkan. Tombol SET, UP panah ke atas dan DOWN panah ke bawah digunakan untuk mensetting suhu yang diinginkan. Dapat pula untuk mensetting waktu. Dalam penggunaan oven, setelah pintu oven dibuka, alat yang ingin dikeringkan dimasukkan kedalam oven dan pintu ditutup kembali. Setelah itu, tombol Ability ditekan, kipas dinyalakan dan kecepatan kipas juga diatur. Kemudian set suhu dengan menekan tombol Set up. Layar SV akan menunjukkan suhu yang diinginkan. Tunggu hingga layar PV menunjukkan suhu yang hampir sama dengan layar SV. Lalu oven dimatikan dengan menekan tombol POWER. Alat dikeluarkan dari dalam oven. Sebelum oven digunakan bersihkan semua aksesori dan rak tatakan. Selalu pastikan steker oven sudah dicabut dan oven sudah dingin sebelum dibersihkan. Buka pintu oven dan bagian dalam dibersihkan dengan lap lembut dalam air panas atau detergen. Zat abarsif jangan digunakan untuk membersihkan oven. Jangan mengelap elemen pemanas. Bagian luar dapat dibersihkan dengan lap basah. Laminar air menstruum, alat ini berfungsi sebagai alat untuk mensterilisasikan udara ditempat kerja, sehingga kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan dan pengambilan mikroba dapat dilakukan di sekitar laminar air flow. Inkubator berf ungsi untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu tertentu yang terkontrol dan menumbuhkan bakteri pada suhu tertentu, menumbuhkan ragi dan jamur, dan menyimpan biakan murni mikroorganisme pada suhu rendah, atau tempat penyimpanan hasil penanaman mikroba. Dalam biologi, inkubator adalah alat yang digunakan untuk tumbuh dan memelihara budaya mikrobiologi atau kultur sel. Inkubator mempertahankan suhu optimal, kelembaban dan kondisi lain seperti karbon dioksida CO2 dan kandungan oksigen dari atmosfer di dalam. Inkubator sangat penting untuk banyak pekerjaan eksperimental dalam biologi sel, mikrobiologi dan biologi molekuler dan digunakan untuk kultur bakteri baik serta sel eukariotik. Inkubator sederhana berbentuk kotak dengan pemanas disesuaikan, biasanya naik ke 60 sampai 65°C 140-150°F, meskipun beberapa inkubator bisa memiliki suhu yang sedikit lebih tinggi umumnya tidak lebih dari 100°C. Yang paling umum digunakan adalah inkubator untuk bakteri seperti East. Coli yang sering digunakan serta untuk sel mamalia adalah sekitar 37°C, organisme ini tumbuh baik di bawah kondisi seperti itu. Untuk organisme lain yang digunakan dalam eksperimen biologi, seperti Saccharomyces cerevisiae ragi pemula, suhu pertumbuhan 30°C adalah optimal. Inkubator yang lebih rumit juga dapat mencakup kemampuan untuk menurunkan suhu melalui pendinginan, atau kemampuan untuk mengendalikan kelembaban atau tingkat CO2. Hal ini penting dalam budidaya sel mamalia, di mana kelembaban relatif biasanya > 95% dan pH yang agak asam dicapai dengan mempertahankan tingkat COii dari 5%. Kebanyakan inkubator menggunakan timer, beberapa juga dapat diprogram untuk siklus melalui temperatur yang berbeda, tingkat kelembaban, dll Inkubator dapat bervariasi dalam ukuran dari meja ke unit-unit of measurement ukuran kamar kecil. Sedangkan yang termasuk alat lain adalah j arum i nokulum ose , enkas, sendok zat, pembakar bunsen dan hand sprayer. Jarum inokulum atau jarum ose berfungsi untuk menginokulasi kultur mikroba khususnya mikroba aerob dengan metode streak, jua digunakan untuk mengambil mikroorganisme untuk diinokulasi/ditanam pada media , dengan cara jarum ose disentuhkan pada bagian mikroba kemudian menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati. Enkas berfungsi sebagai tempat penanaman mikroba. Atau sebagai tempat pengerjaan mikroba seperti mengisolasi mikroba. Enkas d apat disterilkan dengan menyemprotkan booze 70%. Prinsip kerja nya yaitu dengan pengerjaan sampel secara aseptis dan menekan udara bebas. Sebelum melakukan pengerjan dalam enkas, tangan terlebih dahulu disterilkan menggunakan alkohol. Sendok zat atau spatula adalah alat untuk mengambil obyek . Spatula yang sering digunakan di laboratorium biologi berbentuk sendok kecil, pipih dan bertangkai. Spatula berfungsi memindahkan bahan berupa padatan ataupun membantu memindahkan padatan pada proses penimbangan. L ampu bunsen berfungsi untuk ster i lisasi panas kerin g atau berf ungsi untuk menciptakan kondisi yang steril. Api yang menyala dapat membuat aliran udara karena oksigen dikonsumsi dari bawah dan diharapkan kontaminan ikut terbakar dalam pola aliran udara tersebut. A lat ini juga dapat digunakan untuk mensterilkan jarum ose atau yang lainnya. Pembakar bunsen berisi spiritus sebagai bahan pembantu pembakaran. Hand sprayer adalah suatu alat yang umumnya terbuat dari plastik dan digunakan dengan cara menyemprotkan larutan di dalamnya. Larutan yang disemprotkan adalah larutan yang digunakan untuk sterilisasi alat atau tangan. BAB V PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa dalam praktikum mikrobiologi terdapat berbagai macam alat dengan nama, bentuk, fungsi, dan cara penggunaan yang berbeda-beda. Yang mana alat-alat tersebut alat-alat gelas, alat instrumen dan alat-alat lain. Peralatan gelas antara lain gelas ukur, erlemeyer, tabung reaksi, corong kaca, kaca preparat, dan pipet tetes. Alat instrumen antara lain oven, autoklaf, laminar air flow dan inkubator. Sedangkan alat-alat lain di antaranya manus sprayer, sendok zat, enkas, pembakar bunsen, dan jarum ose. Selain itu alat lainnya adalah mikroskop. Saran Sebaiknya dalam percobaan ini, asisten memberikan penjelasan lebih terperinci mengenai suatu alat, agar praktikan lebih memahami fungsi dan cara kerja alat tersebut. Selain itu, kelengkapan alat juga perlu diperhatikan, karena pengenalan alat ini merupakan pengetahuan dasar dalam praktikum mikrobiologi. DAFTAR PUSTAKA Day & Underwood, 1998 , Kimia Analisis Kuantitatif, Edisi Revisi, Terjemahan R. Soendoro dkk, Erlangga, Dki jakarta. Djide, Natsir, 2006, Mikrobiologi Farmasi Dasar, Universitas Hasanuddin, Makassar. Dwidjoseputro, D, 1998,Dasar-dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta. Rohman, Taifiqur, 1998, Penanganan Bahan Kimia Dengan Alat Gelas Kimia Serta Penanganan Korban Akibat Kontak Dengan Bahan Kimia, Makalah Seminar Pada Pelatihan Dosen Biokimia, Banjarbaru. Suprianto, Bambang, 2006, Biologi Umum Two, Erlangga, Jakarta. Tandra, Rian, 2013, Pengenalan Alat Mikrobiologi, wide diakses pada 10 Desember 2013, Palu. Volk, Wesley, 1993, Mikrobiologi Dasar, Erlangga, Jakarta.
Sedangkanpenggunaan untuk perbesaran sedang menggunakan lensa objektif dengan perbesaran 40x. Posisikan lensa objektif seporos dengan lensa okuler. Sains Biologi. Geneca Exact. Bandung. Kurniawati, D. 2018. Menggunakan Mikroskop di Laboratorium. Aksara Sinergi Media. Dalam percobaan ini seharusnya dilakukan pengamatan menggunakanPemeriksaandilakukan untuk menilai persentase hidup dan gerakan spermatozoa dengan menggunakan mikroskop. Sebelum pemeriksaan dilkakukan pada mikroskop dilakukan thawing yaitu pencairan kembali semen beku dengan cara sebagai berikut; 1) air ledeng/air sumur selama ± 30 detik, 2) air hangat dengan suhu 370c ±15 detik.
Budisedang melakukan percobaan di laboratorium dengan menggunakan mikroskop. Mikroskop yang digunakan dapat mengamati suatu organisme menjadi 1000 kali lebih besar dari ukuran sebenarnya. Bakteri yang diamati oleh Budi memiliki diameter dengan ukuran milimeter. Diameter bakteri yang terlihat pada mikroskop .Laboratoriumadalah merupakan suatu tempat melakukan percobaan dan penyelidikan. Tempat yang dimaksudkan dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka, kebun misalnya. Secara terbatas, laboratorium dapat dipandang sebagai suatu ruangan yang tertutup dimana suatu percobaan dan penyelidikan dilakukan (Depdikbud, 1997). .