HargaTBS Sawit Sumut Periode 3-9 Agustus 2022 Naik Rp 256,72/Kg, Berikut Harganya.. 03 August 2022 , 15:53 WIB.
Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam sepekan, harga minyak kelapa sawit CPO anjlok 4,85% di posisi hingga Jumat 2/6 . Ada banyak faktor yang menyebabkan turunnya antaranya, harga minyak saingannya mengalami penurunan, kondisi produksi, ekspor-impor dari Indonesia dan Malaysia, pengaruh mata uang Ringgit MYR, serta kebijakan dari kedua negara tersebut. Turunnya harga minyak saingannya dipicu kekhawatiran kelebihan pasokan."Kerugian besar pada minyak kelapa sawit dan kedelai di Dalian, ditambah kekhawatiran yang tersisa pada peningkatan produksi Mei melebihi permintaan membebani harga," ucap Sathia Varqa, salah satu pendiri Palm Oil Analytics yang berbasis di Singapura dikutip dari produksi Mei diperkirakan akan meningkat sekitar 20% dari April, rebound dari posisi terendah yang terlihat selama minyak saingannya yakni minyak mentah WTI juga turun dalam sepekan hingga 1,28% ke posisi US$71,74 per barel. Sementara harga minyak mentah brent juga turun dalam sepekan 1,07% ke posisi US$76,13 per barel hingga hari Jumat kemarin 2 Juni minyak mentah WTI dan Brent yang lebih rendah membuat minyak sawit menjadi pilihan yang kurang menarik sebagai bahan baku kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati sisi lain, Indonesia bertujuan mempercepat program penanaman kembali kelapa sawit untuk melipatgandakan area yang dicakupnya antara tahun 2017 dan 2022 dalam upaya mempertahankan tingkat itu, sektor manufaktur China mengalami kontraksi yang cukup Statistik Nasional China kemarin melaporkan purchasing managers' index PMI manufaktur Mei turun menjadi 48,8 dari bulan sebelumnya 49,2. Angka di bawah 50 berarti kontraksi atau menurunnya aktivitas usaha. Makin jauh ke bawah, penurunan aktivitas usaha tentunya makin demikian, ada risiko permintaan CPO dari China bakal mengalami penurunan. Saat volume permintaan turun, harga juga lebih murah, Indonesia tentunya kurang ini terlihat dari data ekspor-impor yang dirilis Badan Pusat Statistik BPS. Nilai ekspor CPO pada periode Januari - April 2023 sebesar US$ 8,8 miliar, anjlok nyaris 20% dibandingkan periode yang sama tahun harga CPO tersebut tentunya mengikis surplus neraca perdagangan Indonesia, dan bisa jadi tanda jika era "durian runtuh" segera Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Pasar Dilanda Aksi Beli Gila-gilaan, Harga CPO Nge-gas saw/saw

YakniRp 1.783,22/kilogram (kg) dan terendah umur 3 tahun Rp 1.329,69/kg. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Kadisbunak) Kalbar Muhammad Munsif belum lama ini. Ia mengatakan, harga sawit di Kalbar saat ini masih rendah. “Harga sawit saat ini masih rendah. Faktornya, arus ekspor masih belum lancar dan butuh waktu.

Pontianak ANTARA - Harga Tanda Buah Segar TBS sawit di Kalbar untuk periode II April 2022 kembali naik, dari periode sebelumnya di harga tertinggi di umur 10 tahun kini menjadi per kilogram. "Harga saat ini berdasarkan Tim Penetapan Harga TBS kelapa sawit produksi pekebun Kalbar periode II April 2022 di Ruang Rapat Dinas Perkebunan Provinsi Kalbar yang diikuti unsur Pemda Provinsi, Pemda Kabupaten, Perusahaan Kelapa Sawit PKS dan utusan kelembagaan pekebun," ujar Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Disbunak Provinsi Kalbar, M. Munsif di Pontianak, Kamis. Ia menjelaskan, Disbunak Kalbar mempertegas ke pelaku manajemen Pabrik Kelapa Sawit PKS bahwa larangan ekspor minyak mentah sawit atau CPO itu tidak berkaitan dan bukan pembenaran untuk penurunan harga TBS sawit seenaknya. "Harga TBS sawit sudah diatur oleh dua regulasi yakni Permentan nomor 01 tahun 2018 dan Pergub nomor 63 tahun 2018 tentang penetapan indeks K dan TBS sawit," katanya. Ia menjelaskan bahwa penetapan harga yang ada memberikan tanggungjawab agar PKS menerapkan tanpa terkecuali baik kepada mitranya maupun petani sawit swadaya. "Memang ideal mitra dan swadaya harganya sama. Pemprov Kalbar mengingatkan perusahaan PKS komitmen dengan regulasi yang ada," katanya. Sementara itu, Anggota DPRD Sambas, Hapsak Setiawan menyoroti persoalan penurunan harga TBS sawit di tingkat PKS di Sambas sampaj ada larangan bahan baku minyak goreng , CPO dan minyak goreng itu sendiri. "Terjadi kondisi di lapangan khususnya di wilayah Kabupaten Sambas. TBS sawit mengalami penurunan kisaran per kilogram. Ini terjadi di hampir semua PKS yang ada di Sambas. Padahal menurut harga penetapan masih di kisaran sampai Ini tentu perlu adanya pengawasan dari pihak terkait agar PKS tidak menetapkan harga secara sepihak," jelas dia.
Liputan6com, Jakarta Sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencabut larangan ekspor minyak sawit mentah dan produk turunannya pada 23 Mei lalu, harga tandan buah segar sawit (TBS) masih babak belur.. Paradoks harga TBS dengan harga CPO di pasar internasional ini karena kebijakan kementerian pelaksana teknis, khususnya terkait penyediaan minyak 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID AljmCb_AWTZT_Ns6a52l-rs9epD71fSX9LO4o_u0I41ScvDI9dIZQ== Hasilrapat diperoleh patokan harga TBS kelapa sawit produksi perkebunan Kalbar pada keadaan tanaman umur 3 tahun sampai 9 tahun 10 sampai dengan 20 tahun dan 21 tahun sampai 25 tahun dengan
Pontianak ANTARA - Harga Tandan Buah Segar TBS sawit di Provinsi Kalbar mulai membaik, tercatat berdasarkan hasil penetapan periode II November 2022 harga tertinggi untuk umur 10-20 tahun sudah mencapai per kilogram. "Kita sangat bersyukur bahwa tren harga sawit berupa TBS sudah di angka lebih. Harga tersebut relatif baik dan harapannya ke depan terus naik," ujar Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, M. Munsif di Pontianak, Kamis. Ia menjelaskan kemungkinan harga sawit terus membaik meskipun belum signifikan. Hal itu faktor iklim musim penghujan, jumlah produksi sedikit menurun jika permintaan tetap maka harga akan terdongkrak. "Untuk harga CPO tentu berkaitan permintaan atau pasar global. Apabila CPO naik maka TBS sawit otomatis akan naik pula. Harga CPO di pasar dalam negeri saat ini di kisaran per kilogram. Angka itu cukup baik," jelas dia. Ia tidak memungkiri secara umum faktor global sangat mempengaruhi harga. Apalagi kondisi ekonom global mengalami perlambatan dan kemudian ketegangan geopolitik masih belum reda. "Tantangan ekonomi global masih ada dan berpengaruh daya beli negara tujuan ekspor. Perang Rusia - Ukraina belum selesai dan lainnya. Itu menjadi perhatian dan tantangan bersama," ucap dia. Saat ini berdasarkan penetapan tim, harga TBS terendah yakni di umur 3 tahun per kilogram dan tertinggi di umur 10-20 tahun per kilogram. Kemudian untuk harga karnel per kilogram dan CPO Rp11,839,44 per kilogram.
SerikatPetani Kelapa Sawit (SPKS) di sini mengatakan harga TBS kelapa sawit di bawah Rp1.000 per kg di banyak daerah Indonesia. Bahkan, harga TBS kelapa sawit yang ada di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, anjlok Rp650 per kg. Luhut di sini juga mengatakan kebijakan ekspor Ukraina adalah biang kerok harga TBS kelapa sawit jeblok. KALBAR TERKINI - Berikut kami sajikan informasi tentang harga minyak sawit mentah CPO pada PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara KPBN. Adapun untuk pantauan harga minyak sawit mentah tercatat turun menjadi Rp pada Jumat 10 maret 2023 hari ini. Dengan demikian harga CPO terjadi penurunan Rp 75/Kg, bila dibandingkan dengan harga CPO pada Kamis 9 maret 2023 yang mencapai Rp Baca Juga Simak Harga TBS Sawit Provinsi Riau Berlaku Periode 8-14 Maret 2023 Cek Rincian Berikut ini Selanjutnya berikut kami sajikan pantauan Harga Tandan Buah Segar TBS Sawit Provinsi Kalimantan Barat Kalbar. Telah menetapkan untuk periode I-Maret 2023, harga sawit umur 10 – 20 tahun naik Rp 47,18/kg menjadi Rp yang ditetapkan pada Selasa 7 maret 2023. Berikut harga sawit Provinsi Kalimantan Barat Kalbar mengutip laman Sawit umur 3 tahun Rp Sawit umur 4 tahun Rp
KetuaAsosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Bangka, Jamaludin, mengatakan, harga TBS kelapa sawit petani mandiri di tingkat perusahaan PKS memang merangkak naik. "Saat ini 9 perusahaan PKS di Kabupaten Bangka membeli TBS kelapa sawit rakyat bervariasi ada yang Rp1.300, 1.350 hingga Rp1.540 dan tertinggi Rp1.560
Harga tandan buah segar TBS kelapa sawit di Kalimantan Barat saat ini melambung tinggi. Petani kelapa sawit menjadi satu dari sedikit golongan yang imun dari gejolak sosial ekonomi pandemi Inklusi sosial provinsi ini menunjukkan perbaikan, ditandai meningkatnya kesejahteraan petani dan turunnya angka pengangguran di pedesaan. Program B30 menjadi muasalnya. SEPERTI petani kelapa sawit lainnya, Julianto 30 merasakan dua tahun ini menjadi periode yang membahagiakan. Harga tandan buah segar melonjak tinggi dari di seribuan rupiah per kilogram di tahun 2019, hingga kini nyaris menyentuh angka tiga ribu rupiah pada tahun ini.”Walaupun ada pandemi Covid-19, tapi harga sawit naik terus. Ini membuat kami petani di kampung lumayan terbantu,” sebut dia. Aktivitas petani asal Desa Tebedak, Kabupaten Landak ini di kebun miliknya yang sekira dua hektare lebih dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari. “Saya bisa membeli kendaraan dan bisa menabung untuk persiapan biaya sekolah anak saya nanti. Saya tidak mau anak saya hanya tamat SMP seperti saya,” ujarnya. Sebagai tamatan pendidikan rendah, Julianto sedari remaja sudah menjadi karyawan perusahan sawit di desanya. Sejak kecil dia sudah yatim piatu dan harus menghidupi dirinya sendiri. “Hanya perusahaan sawit yang mau menerima tamatan SMP seperti saya. Puji Tuhan, dari tabungan hasil upah bisa saya belikan tanah. Walaupun agak jauh lokasinya tapi bisa dikelola,” sebut ayah satu anak ini. Infografis Kuswadi, petani sawit asal Desa Binjai Hulu, Kabupaten Sintang juga menyebut kelapa sawit menjadi primadona masyarakat. “Kami berharap harga TBS saat ini bisa bertahan, bahkan naik lagi. Karena sekarang anak-anak muda mulai senang bertani dan tidak gengsi karena hasilnya menguntungkan,” ucapnya kepada Pontianak Post beberapa waktu lalu. Sawit sendiri sudah lekat dengan sebagian warga di sana. Dia menceritakan dinamika ekonomi yang dilalui di desa tersebut, dimana pada tahun 1980-an kegiatan tambang emas ilegal marak di Kalbar. Warga yang awalnya petani beralih menjadi buruh tambang, walaupun harus dihantui razia aparat hingga risiko kematian tertimbun longsoran tanah. “Hasil tani dulu tak menjanjikan karena kami belum kenal teknologi dan sistem pemupukannya masih tradisional, jadi larinya ke tambang,” tukasnya. Namun ternyata, menjadi buruh tambang pun tak mencukupi kebutuhan masyarakat sehari hari. Hingga pada akhir dekade 1990an, perusahan sawit masuk kesana. Warga pun berbondong-bondong membangun kebun plasma dan menjadi mitra perusahaan. Banyak pula yang menjadi karyawan di perusahaan, mulai dari tukang pancang, tukang tanam, mandor, dan lain-lain. “Sampai sekarang kami tak pernah pindah pekerjaan. Karena hasilnya bisa untuk membangun rumah dan menyekolahkan anak. Apalagi harga TBS sedang tinggi,” tutur pria paruh baya ini. Harga TBS sendiri terus meroket dan mencapai rekor tertinggi tahun ini. Kepala Dinas Perkebunan Kalbar, Munsif mengatakan, pada periode II Oktober 2021 harga TBS mencapai per kilogram, sementara minyak mentah sawit atau CPO harganya per kilogram. Sedangkan untuk inti sawit atau PK sudah mencapai per kilogram. Infografis TBS dan NTP Bandingkan dengan dua tahun belakangan. Pada Oktober tahun 2019, harga TBS Kalbar hanya per kilogram. Lalu pada bulan yang sama tahun lalu naik menjadi per kilogram. Hingga kini hampir menyentuh untuk berat yang sama. Kesejahteraan petani pun meningkat. Badan Pusat Statistik mencatat, Nilai Tukar Petani Perkebunan Kalbar naik signifikan sejak tahun 2019. Pada Oktober tahun 2018 hanya mencapai 95,50 poin. Lalu pada periode yang sama tahun berikutnya naik menjadi 103,81. Di tahun 2020 yang menjadi tahun pandemi Covid 19, di bulan yang sama malahan melonjak jadi 120,63 poin. Puncaknya pada Oktober 2021 kesejahteraan petani perkebunan Kalbar tembus rekor tertinggi sepanjang sejarah yaitu 161,02 poin. Bandingkan dengan NTP Gabungan Kalbar yang hanya’ 131,63 poin. Data kemiskinan Kalbar dari BPS juga menunjukkan penduduk miskin di pedesaan turun dalam empat tahun terakhir. Dari pengambilan sampel bulan Maret, pada tahun 2018 penduduk miskin di desa-desa di Kalbar mencapai 9,16 persen. Namun saat harga sawit mulai naik pada 2019, warga miskin di pedesaan turun drastis ke 7,49 persen. Namun pandemi membuat angkanya naik lagi ke 8,50 persen pada tahun 2020. Hingga kemudian kemiskinan penduduk desa di provinsi ini turun tajam ke angka 7,15 persen. Ekonom Universitas Tanjungpura Prof Dr Eddy Suratman menyebut, kenaikan harga sawit telah menyelamatkan ekonomi provinsi ini pada dua tahun era kelam pandemi. Dia mencontohkan, pertumbuhan ekonomi Triwulan II tahun 2021, Kalbar mampu tumbuh 10,81 persen. Sedangkan angka nasional hanya 7,07 persen. “Ini ditopang meningkatnya ekspor, terutama dari komoditas kelapa sawit naik, sehingga Kalbar ekonominya bisa tumbuh. Bahkan kesejahteraan petani kita yang diukur dari Nilai Tukar Petani mengalami kenaikan yang signifikan,” paparnya. Biosolar jadi Jawaban Naiknya harga komoditas kelapa sawit kental dipengaruhi energi hijau pemerintah. Dimana Presiden Joko Widodo memberikan mandat kepada PT Pertamina Persero untuk program B30. Program untuk mengadakan BBM bersubsidi Solar dari campuran 30 persen fatty acid methyl ester FAME dan 70 persen solar. Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Gapki Kalbar, Purwati Munawir menyebut, sejak program ini diluncurkan harga CPO terus menanjak. Berdasarkan data Gapki, pada 2017, produk minyak sawit yang diserap untuk biosolar sebesar 20,1%. Lalu pada tahun 2018, naik menjadi 28,3%. Kemudian naik tinggi ada 2019 dimana peruntukan ke biosolar mencapai 34,8%. Selanjutnya pada pada tahun lalu permintaan minyak kelapa sawit dari industri biosolar telah mencapai 41,7%, mendekati kebutuhan untuk pangan yang sebesar 48,6%. “Apresiasi untuk Pemerintah yang bisa mengakomodir CPO menjadi biosolar sekaligus meningkatkan energi dan ekonomi. Saat ini kenaikan harga TBS bisa dinikmati,’ sebutnya. Ketua Harian Asosiasi Produsen Biodiesel Indonesia Aprobi Paulus Tjakrawan saat acara Journalist Fellowship and Training Batch II 2021 Wilayah Kalimantan yang diselenggarakan Badan Penghimpun Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang diikuti Pontianak Post secara virtual, Sabtu 13/11, menyebut B30 menjawab sejumlah Dari aspek keekonomian, implementasi program biodiesel dapat menghemat devisa dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. “Terutama dari bahan baku yang berasal dari sawit Hal ini membuat harga sawit melonjak seperti sekarang Tentu saja harga ini dinikmati oleh para petani sawit kita, termasuk di Kalimantan Selain itu anggaran untuk impor minyak dapat dialihkan untuk program pengentasan kemiskinan, pendidikan, dan infrastruktur,” ujarnya. Terlebih ketahanan energi saat ini menjadi salah satu isu terpenting. “Sejak 2004 kita resmi menjadi negara pengimpor minyak, setelah lifting dan produksi minyak dalam negeri tak mampu Sementara untuk menjadi negara maju atau negara industri, konsumsi BBM kita harus tinggi. Makanya penting untuk mencari sumber energi selain minyak fosil yang menguras devisa negara. Dengan B30 tahun lalu kita pada 2020, bisa menghemat devisa negara 50 triliun rupiah,” kata Paulus. Praktisi biodiesel, Prof Dr Thamrin Usman DEA, menyebut biosolar adalah solusi untuk tiga masalah sekaligus, yaitu ketahanan energi dan tuntutan energi hijau, serta penciptaan lapangan kerja. Pada aspek lingkungan hidup, biosolar memiliki sifat biodegradable yang tidak beracun dan diproduksi dari tanaman yang berkesinambungan. Emisi gas rumah kaca yang dihasilkan juga lebih kecil. Sedangkan dari sisi ketahanan energi, ketergantungan terhadap impor bahan bakar fosil bisa dikurangi. B30 juga berhasil menghemat devisa dan membuka lapangan pekerjaan baru. “Menjadikan biodiesel sebagai ketahanan energi di Indonesia sangatlah menjanjikan karena bahan baku tersedia secara masif, ekonomis, dapat diperbarui, ramah lingkungan dan berada dalam zona ekuatorial dengan pancaran sinar matahari sepanjang tahun. Biodiesel dari Senyawa Turunan Minyak Sawit dengan bauran 30% B30 hingga kelak D100 100 persen nabati memberikan dampak yang luar biasa,” sebutnya. Sementara itu dalam keterangan resminya, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan B30 membuat pihaknya berhasil mengurangi impor BBM. “Bahkan mulai April 2019, Pertamina sudah tidak lagi mengimpor BBM jenis solar,” jelasnya. Menurutnya, penerapan program B30 tak hanya akan mengurangi impor BBM, tapi juga akan menghemat devisa negara. Saat ini terdapat SPBU di Indonesia sudah menyalurkan BBM jenis B30. Realisasi penyerapan pada tahun 2020 mencapai 89% yaitu 7,14 juta KL dari alokasi sebesar juta KL. Pada tahun 2021, sesuai Kepmen ESDM 252/2020 Pertamina mendapatkan alokasi untuk menyerap biodiesel/FAME sebesar 7,81 juta ars Harga tandan buah segar TBS kelapa sawit di Kalimantan Barat saat ini melambung tinggi. Petani kelapa sawit menjadi satu dari sedikit golongan yang imun dari gejolak sosial ekonomi pandemi Inklusi sosial provinsi ini menunjukkan perbaikan, ditandai meningkatnya kesejahteraan petani dan turunnya angka pengangguran di pedesaan. Program B30 menjadi muasalnya. SEPERTI petani kelapa sawit lainnya, Julianto 30 merasakan dua tahun ini menjadi periode yang membahagiakan. Harga tandan buah segar melonjak tinggi dari di seribuan rupiah per kilogram di tahun 2019, hingga kini nyaris menyentuh angka tiga ribu rupiah pada tahun ini.”Walaupun ada pandemi Covid-19, tapi harga sawit naik terus. Ini membuat kami petani di kampung lumayan terbantu,” sebut dia. Aktivitas petani asal Desa Tebedak, Kabupaten Landak ini di kebun miliknya yang sekira dua hektare lebih dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari. “Saya bisa membeli kendaraan dan bisa menabung untuk persiapan biaya sekolah anak saya nanti. Saya tidak mau anak saya hanya tamat SMP seperti saya,” ujarnya. Sebagai tamatan pendidikan rendah, Julianto sedari remaja sudah menjadi karyawan perusahan sawit di desanya. Sejak kecil dia sudah yatim piatu dan harus menghidupi dirinya sendiri. “Hanya perusahaan sawit yang mau menerima tamatan SMP seperti saya. Puji Tuhan, dari tabungan hasil upah bisa saya belikan tanah. Walaupun agak jauh lokasinya tapi bisa dikelola,” sebut ayah satu anak ini. Infografis Kuswadi, petani sawit asal Desa Binjai Hulu, Kabupaten Sintang juga menyebut kelapa sawit menjadi primadona masyarakat. “Kami berharap harga TBS saat ini bisa bertahan, bahkan naik lagi. Karena sekarang anak-anak muda mulai senang bertani dan tidak gengsi karena hasilnya menguntungkan,” ucapnya kepada Pontianak Post beberapa waktu lalu. Sawit sendiri sudah lekat dengan sebagian warga di sana. Dia menceritakan dinamika ekonomi yang dilalui di desa tersebut, dimana pada tahun 1980-an kegiatan tambang emas ilegal marak di Kalbar. Warga yang awalnya petani beralih menjadi buruh tambang, walaupun harus dihantui razia aparat hingga risiko kematian tertimbun longsoran tanah. “Hasil tani dulu tak menjanjikan karena kami belum kenal teknologi dan sistem pemupukannya masih tradisional, jadi larinya ke tambang,” tukasnya. Namun ternyata, menjadi buruh tambang pun tak mencukupi kebutuhan masyarakat sehari hari. Hingga pada akhir dekade 1990an, perusahan sawit masuk kesana. Warga pun berbondong-bondong membangun kebun plasma dan menjadi mitra perusahaan. Banyak pula yang menjadi karyawan di perusahaan, mulai dari tukang pancang, tukang tanam, mandor, dan lain-lain. “Sampai sekarang kami tak pernah pindah pekerjaan. Karena hasilnya bisa untuk membangun rumah dan menyekolahkan anak. Apalagi harga TBS sedang tinggi,” tutur pria paruh baya ini. Harga TBS sendiri terus meroket dan mencapai rekor tertinggi tahun ini. Kepala Dinas Perkebunan Kalbar, Munsif mengatakan, pada periode II Oktober 2021 harga TBS mencapai per kilogram, sementara minyak mentah sawit atau CPO harganya per kilogram. Sedangkan untuk inti sawit atau PK sudah mencapai per kilogram. Infografis TBS dan NTP Bandingkan dengan dua tahun belakangan. Pada Oktober tahun 2019, harga TBS Kalbar hanya per kilogram. Lalu pada bulan yang sama tahun lalu naik menjadi per kilogram. Hingga kini hampir menyentuh untuk berat yang sama. Kesejahteraan petani pun meningkat. Badan Pusat Statistik mencatat, Nilai Tukar Petani Perkebunan Kalbar naik signifikan sejak tahun 2019. Pada Oktober tahun 2018 hanya mencapai 95,50 poin. Lalu pada periode yang sama tahun berikutnya naik menjadi 103,81. Di tahun 2020 yang menjadi tahun pandemi Covid 19, di bulan yang sama malahan melonjak jadi 120,63 poin. Puncaknya pada Oktober 2021 kesejahteraan petani perkebunan Kalbar tembus rekor tertinggi sepanjang sejarah yaitu 161,02 poin. Bandingkan dengan NTP Gabungan Kalbar yang hanya’ 131,63 poin. Data kemiskinan Kalbar dari BPS juga menunjukkan penduduk miskin di pedesaan turun dalam empat tahun terakhir. Dari pengambilan sampel bulan Maret, pada tahun 2018 penduduk miskin di desa-desa di Kalbar mencapai 9,16 persen. Namun saat harga sawit mulai naik pada 2019, warga miskin di pedesaan turun drastis ke 7,49 persen. Namun pandemi membuat angkanya naik lagi ke 8,50 persen pada tahun 2020. Hingga kemudian kemiskinan penduduk desa di provinsi ini turun tajam ke angka 7,15 persen. Ekonom Universitas Tanjungpura Prof Dr Eddy Suratman menyebut, kenaikan harga sawit telah menyelamatkan ekonomi provinsi ini pada dua tahun era kelam pandemi. Dia mencontohkan, pertumbuhan ekonomi Triwulan II tahun 2021, Kalbar mampu tumbuh 10,81 persen. Sedangkan angka nasional hanya 7,07 persen. “Ini ditopang meningkatnya ekspor, terutama dari komoditas kelapa sawit naik, sehingga Kalbar ekonominya bisa tumbuh. Bahkan kesejahteraan petani kita yang diukur dari Nilai Tukar Petani mengalami kenaikan yang signifikan,” paparnya. Biosolar jadi Jawaban Naiknya harga komoditas kelapa sawit kental dipengaruhi energi hijau pemerintah. Dimana Presiden Joko Widodo memberikan mandat kepada PT Pertamina Persero untuk program B30. Program untuk mengadakan BBM bersubsidi Solar dari campuran 30 persen fatty acid methyl ester FAME dan 70 persen solar. Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Gapki Kalbar, Purwati Munawir menyebut, sejak program ini diluncurkan harga CPO terus menanjak. Berdasarkan data Gapki, pada 2017, produk minyak sawit yang diserap untuk biosolar sebesar 20,1%. Lalu pada tahun 2018, naik menjadi 28,3%. Kemudian naik tinggi ada 2019 dimana peruntukan ke biosolar mencapai 34,8%. Selanjutnya pada pada tahun lalu permintaan minyak kelapa sawit dari industri biosolar telah mencapai 41,7%, mendekati kebutuhan untuk pangan yang sebesar 48,6%. “Apresiasi untuk Pemerintah yang bisa mengakomodir CPO menjadi biosolar sekaligus meningkatkan energi dan ekonomi. Saat ini kenaikan harga TBS bisa dinikmati,’ sebutnya. Ketua Harian Asosiasi Produsen Biodiesel Indonesia Aprobi Paulus Tjakrawan saat acara Journalist Fellowship and Training Batch II 2021 Wilayah Kalimantan yang diselenggarakan Badan Penghimpun Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang diikuti Pontianak Post secara virtual, Sabtu 13/11, menyebut B30 menjawab sejumlah Dari aspek keekonomian, implementasi program biodiesel dapat menghemat devisa dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. “Terutama dari bahan baku yang berasal dari sawit Hal ini membuat harga sawit melonjak seperti sekarang Tentu saja harga ini dinikmati oleh para petani sawit kita, termasuk di Kalimantan Selain itu anggaran untuk impor minyak dapat dialihkan untuk program pengentasan kemiskinan, pendidikan, dan infrastruktur,” ujarnya. Terlebih ketahanan energi saat ini menjadi salah satu isu terpenting. “Sejak 2004 kita resmi menjadi negara pengimpor minyak, setelah lifting dan produksi minyak dalam negeri tak mampu Sementara untuk menjadi negara maju atau negara industri, konsumsi BBM kita harus tinggi. Makanya penting untuk mencari sumber energi selain minyak fosil yang menguras devisa negara. Dengan B30 tahun lalu kita pada 2020, bisa menghemat devisa negara 50 triliun rupiah,” kata Paulus. Praktisi biodiesel, Prof Dr Thamrin Usman DEA, menyebut biosolar adalah solusi untuk tiga masalah sekaligus, yaitu ketahanan energi dan tuntutan energi hijau, serta penciptaan lapangan kerja. Pada aspek lingkungan hidup, biosolar memiliki sifat biodegradable yang tidak beracun dan diproduksi dari tanaman yang berkesinambungan. Emisi gas rumah kaca yang dihasilkan juga lebih kecil. Sedangkan dari sisi ketahanan energi, ketergantungan terhadap impor bahan bakar fosil bisa dikurangi. B30 juga berhasil menghemat devisa dan membuka lapangan pekerjaan baru. “Menjadikan biodiesel sebagai ketahanan energi di Indonesia sangatlah menjanjikan karena bahan baku tersedia secara masif, ekonomis, dapat diperbarui, ramah lingkungan dan berada dalam zona ekuatorial dengan pancaran sinar matahari sepanjang tahun. Biodiesel dari Senyawa Turunan Minyak Sawit dengan bauran 30% B30 hingga kelak D100 100 persen nabati memberikan dampak yang luar biasa,” sebutnya. Sementara itu dalam keterangan resminya, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan B30 membuat pihaknya berhasil mengurangi impor BBM. “Bahkan mulai April 2019, Pertamina sudah tidak lagi mengimpor BBM jenis solar,” jelasnya. Menurutnya, penerapan program B30 tak hanya akan mengurangi impor BBM, tapi juga akan menghemat devisa negara. Saat ini terdapat SPBU di Indonesia sudah menyalurkan BBM jenis B30. Realisasi penyerapan pada tahun 2020 mencapai 89% yaitu 7,14 juta KL dari alokasi sebesar juta KL. Pada tahun 2021, sesuai Kepmen ESDM 252/2020 Pertamina mendapatkan alokasi untuk menyerap biodiesel/FAME sebesar 7,81 juta ars

Antara• 04 Mei 2021 13:27. Pontianak: Komoditas Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kalimantan Barat (Kalbar) pada periode II April mencatat harga tertinggi sepanjang 2021 ini yakni untuk umur 10-20 tahun mencapai Rp2.236,76 per kilogram. "Berdasarkan hasil penetapan harga untuk periode II April 2021 yang berlaku hingga pertengahan Mei

PONTIANAK - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Gapki Kalimantan Barat Kalbar optimistis pada 2022 prospek harga sawit tetap stabil positif seperti tahun sebelumnya. Ketua Gapki Kalbar Purwanti Munawir menyampaikan, jika mencermati kebijakan pemerintah terkait dengan Program Biodiesel B30 dan strategi pembatasan ekspor CPO akan berpengaruh positif terhadap harga CPO di pasar global. Setidaknya harga yang diperoleh pada 2021 dapat dipertahankan. Tren harga bergerak positif sepanjang 2021 dengan rata-rata harga CPO mencapai Rp kg , PKO Rp dan TBS rata-rata Rp "Kami optimis 2022 ini harga positif," ujar Purwanti di Pontianak, Kalbar, Senin 17/1/2022. Ia menjelaskan, meski harga tetap membaik, pengelolaan sisi penerimaan petani harus mendapat perhatian yang baik. Terutama dalam mengantisipasi kenaikan beberapa komponen sarana produksi seperti pupuk. Kemudian tak kalah pentingnya adalah bagaimana semua pihak yang berkepentingan atas peluang kenaikan produksi dan harga pada 2022 secara bersama dapat mengawal investasi di perkebunan kelapa sawit ini tetap kondusif. Selain itu, semua pihak juga diharapkan mampu menangkal gerakan kampanye negatif melalui isu lingkungan maupun tenaga kerja. Ia menyebutkan, sebagai salah satu komoditas ekspor yang berperan strategis bagi perekonomian nasional maupun daerah, luas perkebunan kelapa sawit di Kalbar saat ini telah mencapai 1,9 juta hektare dengan produksi sepanjang 2021 mencapai 4,9 juta ton. "Mencermati sifat iklim sepanjang 2021 ditandai dengan curah hujan yang cukup dalam proses pembungaan dan tidak terjadinya kekeringan ekstrem, maka apabila diikuti dengan tata kelola sawit sesuai standar teknis pemupukan, pengendalian gulma, penanganan panen dan pasca panen, tingkat produksi maupun produktivitas sawit tahun 2022 optimis dapat tumbuh di kisaran angka 2,9 persen dibandingkan dengan produksi tahun lalu," kata Purwanti. Bentuk komitmen Gapki Kalbar dalam mewujudkan perkebunan sawit berkelanjutan dengan terus mendorong anggota untuk mengikuti program ISPO/ RSPO. "Sampai akhir 2021 tercatat dari 76 perusahaan anggota Gapki Kalbar, 30 perusahaan telah memiliki sertifikat ISPO, sedangkan 46 perusahaan anggota dalam proses penilaian oleh Lembaga sertifikasi ISPO yang ditunjuk," kata dia. Terkait harga sawit, mengawali 2022 berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar untuk Periode Januari 2022 tercatat untuk harga TBS tertinggi Rp PKO Rp dan CPO Rp .
  • qa83o3nsth.pages.dev/204
  • qa83o3nsth.pages.dev/205
  • qa83o3nsth.pages.dev/34
  • qa83o3nsth.pages.dev/29
  • qa83o3nsth.pages.dev/72
  • qa83o3nsth.pages.dev/379
  • qa83o3nsth.pages.dev/200
  • qa83o3nsth.pages.dev/20
  • qa83o3nsth.pages.dev/90
  • harga sawit kalbar hari ini