Manakalaciptaan adalah sesuatu yang diciptakan. Oleh itu, mengubah ciptaan Allah SWT ialah perbuatan mengubah rupa bentuk serta fizikal tubuh badan secara mutlak dengan pelbagai cara demi memenuhi kepuasan hati dan juga untuk kecantikan diri. Perbuatan mengubah ciptaan Allah SWT boleh terbahagi kepada dua perbahasan utama iaitu:
Allah SWT berkuasa penuh atas hati manusia selama hidup di dunia. Ilustrasi berdoa dijaga hati JAKARTA – Allah SWT mempunyai kuasa yang tiada terkira, termasuk salah satunya adalah kuasa terhadap hati manusia. Allah dapat memutar balikkan hati manusia antara kebaikan dengan keburukan saat berada di dunia, mengapa demikian? Dilansir di Elbalad, Jumat 12/11, mantan Mufti Mesir Syekh Ali Jumah menjabarkan sesungguhnya Allah SWT Mahamutarbalikkan hati manusia di antara kebaikan dan kebatilan. Alasannya adalah karena Allah SWT menciptakan bumi ini sebagai rumah pengabdian bagi manusia, bukan tempat untuk memuliakannya. Allah memulainya dengan menjadikan manusia menjadi khalifah di dunia dan menciptakannya di surga tanpa harus melaksanakan kewajiban apapun. Kecuali Allah memerintahkannya untuk tidak memakan sesuatu dari pohon yang terlarang sebagaimana yang dilanggar Nabi Adam dan Hawa. Allah berfirman dalam Alquran surat Al Baqarah penggalan ayat 36 فَأَزَلَّهُمَا الشَّيْطَانُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِ “Fa-anzalallahuma as-syaithaanu anha fa-akhrajahuma mimmaa kaana fihi.” Yang artinya, “Lalu keduanya digelincirkan oleh setan dari surga itu dan dari keadaan semula.” Sehingga manusia diturunkan dari tanah penghormatan menuju tanah yang penuh dengan perintah. Itulah sebabnya para malaikat bersujud kepadanya. Syekh Ali Jumah menambahkan, sesungguhnya anak kecil masih dikategorikan suci hingga dia mencapai usia baligh. Maka bagi orang yang belum mukallaf sesungguhnya dia masih dalam keadaan terhormat. Setelah baligh, dia baru dibebankan kewajiban-kewajiban yang ditetapkan bagi mukallaf. Dan seorang yang sudah mencapai masa mukallaf maka baginya pengujian dari Allah SWT itu tiba. Syekh Ali Jumah menyampaikan bahwa Allah SWT membalikkan kepada manusia kebaikan dan kejahatan karena saat ini manusia berada dalam pengandian dan penugasannya sebagai khalifah. Dan karena tugas ini melewati kesulitan, maka itu adalah bagian dari macam-macam cobaan dan ujian yang Allah berikan. Oleh karena itu hasil ujian yang dilalui manusia ini akan menemani manusia di hari kiamat. Itulah sebabnya setiap kaum Mukmin dan saleh dianjurkan untuk membaca doa اللهم إنا نسألك حسن الختام “Allahumma inna nas-aluka husnul khatimah.” Yang artinya, “Ya Allah, kami memohon kepada-Mu husnul khatimah.” Sumber elbalad
Sekalilagi, mari kita jaga kalbu-kalbu kita. Dengan kata lain, jagalah hati! Seseorang memang bisa menyembunyikan yang ada dalam kalbunya dari penilaian manusia. Namun, dia tidak akan mampu menyembunyikannya dari Allah ‘azza wa jalla. Allah ‘azza wa jalla berfirman, وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مَا فِي قُلُوبِكُمۡۚ.
Kehidupan mengajar manusia sesuatu yang baru, memberi manusia inspirasi dan kadang kala menjadikan manusia berada pada tahap yang berbeza. Manusia tidak selamanya akan berada pada satu titik yang sama, akan ada masa ke hadapan atau suatu hari nanti dia akan berada pada titik yang berbeza. Ia dipanggil perubahan. Sinonimnya perubahan manusia dikaitkan dengan hati kerana hati lah merupakan tempat yang membuat perubahan. Akal dipandukan oleh gerak hati dan hati ini adalah milik Allh jallawaala. Firman Allah “Sesungguhnya Allahlah yang membatasi antara manusia dan hatinya.” QS Al-Anfal 24 Manusia tidak akan statik dalam kehidupan sebaliknya manusia akan sampai masa ia berubah pada titik-titik yang tertentu. Boleh jadi orang yang kita sangka dia jahat tapi suatu hari nanti dia menjadi seorang yang baik, boleh jadi kita menyangka dia baik tidak mustahil suatu hari nanti dia menjadi jahat. Manusia yang dulunya syadidkeras dalam membuat sesuatu keputusan boleh betukar kepada kenyataan yang lebih ringan. Manusia dulu membenci seseorang kini berubah menjadi manusia yang paling menyayangi seorang. Firman Allah azawajal “Dan Kami bolak-balikkan hati mereka dan penglihatan mereka.”QS Al-An’am 110 Perubahan manusia itu disebabkan beberapa perkara diantaranya pengalaman, suasana, dan ilmu. Ini adalah perkara yang utama dikaitkan dengan perubahan manusia. Biar pun perubahan itu sedikit tetapi ia adalah permulaan untuk perubahan yang lebih besar. Manusia yang merantau dan berdikari dilihat lebih berpotensi untuk berubah kerana dia mendapat pengalaman suasana dan ilmu yang baru. Kemungkinan pengalaman itu memberi ransangan untuk dia berubah ke arah yang lebih baik. Pengalaman juga membentuk jati diri dan membuatkan manusia lebih bersyukur dan sedar akan kehadiran tuhan kerana mereka melihat ini melalui pengalaman. Suasana juga diantara faktor utama dalam membawa perubahan kepada manusia. Lihat sahaja di zaman Rasulullah ketika tawanan diikat pada tiang masjid nabawi, dia diislamkan oleh suasana yang dibawa oleh Rasulullah Suasana ini sekarang susah dicari. Manusia tidak nampak suasana baik yang memberikan mereka motivasi untuk berubah. Apa yang ada hanyalah suasana buruk yang dibawa oleh sebahagian umat Islam sendiri. Kata sebahagian sarjana Islam “aku tidak nampak Islam di negara arab sebaliknya aku nampak Islam di Barat”. Demikian lah suasana ini tidak menjadi senjata untuk kita berubah lagi hanya tinggal pada teori dan sejarah sahaja. Ilmu pengetahuan membezakan manusia dan membawa perubahan pada kehidupan. Para ulama dahulu juga ada pendapat terdahulu dan pendapat terkemudian. Ilmu juga menangkat martabat seseorang. Ada manusia yang dahulunya solat tanpa mengetahui dalil kini dia solat dan mengetahui dalil perbuatannya itu. Manusia berubah kerana ilmu dan ilmu tidak disempitkan pada ilmu syariah semata. Oleh itu belajar dan terus belajar dengan itu Allah akan campakkan keinginan untuk berubah kepada kebenaran. Allah Azza wa Jalla berbicara kepada kita tentang perubahan dalam dua surah, yaitu surat Al-Anfal dan Ar-Ra’d. Di dalam surat Al-Anfal Allah berfirman “Demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” QS Al-Anfal [8] 53 Dan di dalam surat Ar-Ra’d Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” QS Ar-Ra’d [13] 11 Jadilah manusia yang ingin berubah kepada kebaikkan. Kalau dulu kita rasa kita banyak melakukan kejahatan muhasabah diri dan berazam untuk berubah. Jika dahulu kita jahil dan banyak meninggalkan sunnah maka koreksi diri berazam dan banyak lah melakukan sunnah yang sahih. Meskipun kehidupan manusia sentiasa berubah namun dua perkara jangan sesekali diubah iaitu keimanan kepada Allah dan ketaatan kepadaNya. Oleh kerana itu, Rasulullah saw sentiasa berdoa agar diberikan ketetapan hati untuk mentaati Allah swt. “Wahai Zat Yang Memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan kepadaMu!”HR Muslim Akhir sekali banyakkan berdoa supaya hati kita terus istiqomah dijalan dakwah ini. Terus istiqamah dijalan kebaikan ini. Kita juga para daie perlu berdoa kepada sasaran dakwah kita supaya Allah lembutkan hati mereka dan memberi mereka jalan hidayah. Muhammad Nazirul Bin Mohamad Musidi Sweileh, amman, jordan 7/11/2014
mengubahmasa depan manusia dan dunia secara keseluruhan memberikan alasan Manusia Berencana tapi Allah-lah Penentu Hidup 1. Mensyukuri karya Allah yang mengubah masa depan manusia dan dunia. 2. Menjelaskan karya Allah yang mengubah masa depan manusia dan dunia. 1. Siswa menunjukkan sikap kaum pramagtis yang berpikiran Allah meninggalkan manusia
loading...Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah berkata bahwa hati manusia dapat berkarat sebagaimana berkaratnya besi. Foto ilustrasi/Ist Di dalam jasad manusia terdapat segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati. Apabila hati kita baik bersih maka baik pula iman dan amalnya. Dalam satu hadis, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berkata bahwa hati manusia dapat berkarat sebagaimana berkaratnya besi. Baca Juga Inilah Ayat yang Lebih Dicintai Rasulullah dari Seisi Bumi عَنِ ابن عُمَرَ رَضَيِ اللٌهُ عَنهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صَلَيِ عَلَيهِ وَسَلٌمَ اِنٌ هذِهِ القُلُوبَ تَصدَأ الحَدِيدُ اِذَا أصَابَهُ المَاءُ، قِيلَ يَارَسُولَ اللٌهِ وَمَا جِلآوُهَا ؟ قَالَ كَثُرَةُ ذِكرِ الَموتِ وَتلآوَةُ القُرانِ. رواه البيهقي في شعب الإيمانDari Abdullah bin Umar radhiallahu'anhuma berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya hati ini dapat berkarat sebagaimana berkaratnya besi bila terkena air." Beliau ditanya "Wahai Rasulullah , bagaimana cara membersihkannya?" Rasulullah bersabda, "Memperbanyak mengingat maut dan membaca Al-Qur'an ." HR. Al-BaihaqiDalam Kitab Fadhail Qur'an karya Syeikh Maulana Zakariyya Al-Kandahlawy dijelaskan, penyebab hati berkarat adalah banyaknya dosa dan lalai dari dzikrullah. Dengan memperbanyak membaca Al-Qur'an dan mengingat maut, hati akan menjadi bersinar kembali. Hati itu bagaikan cermin, semakin kotor cermin itu maka semakin redup sinar makrifat yang dipantulkannya. Sebaliknya, semakin bersih cermin itu, semakin terang pantulan sinar makrifatnya. Karena itu, barangsiapa terperosok ke dalam godaan nafsu maksiat dan tipu daya setan, maka ia jauh dari makrifatullah. Untuk membersihkan hati yang kotor, para ulama suluk tasawuf menganjurkan agar melakukan mujahadah dalam riyadhah, dzikrullah, dan beribadah. Disebutkan dalam beberapa hadis, apabila seseorang hamba berbuat dosa, maka muncullah satu titik hitam di hatinya. Jika ia sungguh-sungguh bertaubat, maka akan muncul titik hitam lainnya, dan demikianlah seterusnya. Baca Juga 40 Hadis Keutamaan Al-Qur'an 1 Jika dosa yang dilakukannya begitu banyak, maka hati akan menjadi hitam sehingga hilanglah keinginan untuk beramal saleh. Bahkan hati selalu condong ke arah kejahatan. Al-Qur'an telah menyebutkan tentang hal ini dalam ayat "Sekali-kali tidak, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka". QS. Al Muthaffifin [83] 14 Rasulullah SAW bersabda, "Aku tinggalkan pada kalian dua nasihat, yang satu berbicara, dan yang lain diam. Yang berbicara adalah Al-Qur'an dan yang diam adalah mengingat maut."Baca Juga 5 Obat Hati yang Jarang Diketahui Manusia Nasihat-nasihat beliau itu akan bernilai bagi mereka yang siap menerima dan menganggapnya penting. Sedangkan bagi mereka yang menilai bahwa agama itu tidak berharga dan hanya menghalangi kemajuan. Tentu ia tidak akan mempedulikan nasihat tersebut, apalagi Hasan Al-Bashri berkata "Orang-orang dahulu memahami Al-Qur'an itu sebagai firman Allah. Sepanjang malam mereka sibuk bertafakkur dan bertadabbur terhadap Al-Qur'an memikirkan isi kandungan Al-Qur'an, dan sepanjang harinya mereka sibuk mengamalkannya. Sedangkan kalian hanya memperlihatkan huruf, fathah, dan dhamahnya, tanpa menganggapnya sebagai firman Allah, sehingga tidak pernah mentafakkuri dan mentadabburinya".Semoga kita diberi taufik agar dapat mengamalkan Al-Qur'an dan senantiasa mengingat mati.Baca Juga Ustaz Adi Hidayat Ajarkan 2 Cara Cepat Mendapatkan Hidayah Wallahu Ta'ala A'lamrhs